Modul 1.2.a.8 Koneksi Antar Materi Nilai dan Peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara




PERISTIWA

Momen yang paling menantang bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah ....

  • Melakukan perubahan dalam pembelajaran yang merupakan penerapan dari filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara (Modul 1.1) yaitu "Menghamba Kepada Murid" mengajar menuntun melatih kesabaran dan hadir sepenuh hati jiwa ,menjadi  mitra kepada murid menghargai semua  kharakteristik yang ada pada murid dan membangun kepercayaan diri untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga anak bahagia dalam belajar.
  • Mempelajari nilai dan peran Guru Penggerak baik melalui "LMS,Elaborasi dan eksplorasi  Modul 1,2 secara vicon dengan Fasilitator, Pengajar Praktik, teman-teman CGP kelas 05.27. LPPKSPS.Rahmatullah berdiskusi kelompok ,"Lokakarya 1 dengan kelompok yang lebih luas lagi dari kelompok yang berbeda dan 2 PP yang berbeda pula menambah teman dan pengalaman belajar yang luar biasa, Terakhir hari ini Rabu tanggal 15 Juni Elaborasi modul 1.2 bersama instruktur hebat Ibu Oscarina Dewi Kusuma.
Kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah ....
    • Filosofi Ki Hadjar Dewantara mengajarkan bahwa pendidikan adalah "Menghamba Kepada Murid" yaitu mengajar dengan "Menuntun" dimana pendidikan haruslah berorientasi pada siswa hal ini selaras dengan nilai guru penggerak yang berupa "berpihak pada Murid" dan peran guru penggerak yang berupa "Menjadi Pemimpin Pembelajaran". dan nilai- nilai lainya yang melekat yaitu mandiri, inovatif,kolaboratif dan reflekstif  untuk menumbuhkembangkan anak sesuai dengan minat dan bakatnya sesuai kodrat alam dan zaman mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.

PERASAAN

Saat moment itu terjadi , saya merasa seperti bagaikan .....

Seorang guru yang belum memberikan yang terbaik bagi murid-murid , saya perlu dah harus belajar lebih banyak mengenai nilai dan peran guru. Saya merasa ada beberapa hal yang harus saya benahi dalam cara pandang saya kepada murid selama ini. Saya harus belajar bagaimana menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan dalam pembelajaran. Anak bahagia belajar dan ilmu bisa terserap.Saya harus belajar sepanjang hayat, belajar dan belajar lagi.

PEMBELAJARAN 

Sebelum moment tersebut terjadi saya berpikir bahwa ....

  • Saya guru biasa yang memiliki orientasi bahwa belajar yang baik adalah murid bahagia  dalam belajar dan saya juga bahagia dalam mengajar dengan cara murid-murid di kelas sebagai objek yang saya bisa dengan mudah di atur, menuruti kata saya dengan sendirinya, saya  mengkondisikan murid duduk rapi, diam,tertib,bicara tertib dan teratur dengan cara mengancungkan tangan terlebih dahulu jika ingin bertanya atau menjawab atau menyampaikan ide menghormati saya dan teman siswa lain saat berbicara saya melupakan kodrat anak yang memang masih perlu untuk bermain dan mereka mempunyai kodrat alamnya masing-masing jadi semua tidak bisa dengan mudah dibentuk dan dipaksakan , ternyata tidak mudah menciptakan perubahan itu perlu belajar dan perlu proses yang berkesinambungan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan bahagia. 
  • Saya masih mengedepankan penilaian dan selesainya materi secara umum, belum melihat anak-anak unik yang harus mendapatkan pembelajaran lebih bervariasi lagi. Saya lebih fokus melihat anak yang bisa daripada anak yang belum bisa.
  • Saya melakukan refleksi baru sebatas dengan anak dan ada rasa kuatir atau takut jika ada supervisi  dari kepala sekolah .

 Sekarang saya berpikir bahwa saya harus mampu ....

  • Menjadi Guru "Pemimpin Pembelajaran yang Berpihak pada Murid"dengan mencari dan merencanakan pembelajaran berinovasi terus menerus berkolaborasi dengan teman sejawat satu paralel minimal membuat, mendesain RPP untuk seminggu ke depan dan meningkatkan diri bukan hanya sebagai guru tetapi bisa sebagai mitra kepada murid, menjadi coach kepada murid dahulu untuk belajar bisa juga menjadi coach bagi rekan guru lainnya. Mandiri untuk belajar mengenal kharakteristik anak dan berpikir secara lambat dengan aksi reaksi dan respon  agar keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang berdampak kepada anak jadi harus dalam keadaan sadar dan bahagia (aware) .memperkaya dengan model-model pembelajaran yang bisa menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, nyaman dengan satu tujuan pembelajaran tapi bisa melayani, memfasilitasi dengan berbagai macam kecerdasan siswa dan karakteristik siswa yang unik, 
  • Menjadi Guru " yang bisa berperan kepada siswa, orang tua siswa, rekan guru dan stakeholder di lingkungan sekolah dan masyarakat. Bisa memberikan peran kecil untuk menumbuhkan dari yang kecil terlebih dahulu dan harus berani mencoba mulai dari kelas membuat perubahan mulai dari membuat "Kesepakatan Kelas" dan nanti akan berkembang menjadi kesepakatan sekolah" Menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif" akan berkembang pada lingkungan sekolah."Kolaborasi dalam menggiatkan kegiatan ekskul yanag menunjang pembelajaran" Refleski bukan lagi hal yang ditakuti tetapi refleksi menjadi kebutuhan dan bagian dari inovator menemukan strategi baru untuk memperbaiki pembelajaran kedepannya.

PENERAPAN

Rencana Pengembangan diri yang akan saya lakukan mulai dari sekarang adalah .... 

  1.        Menjadi guru yang Berpihak Pada Murid  : dengan bersikap among atau menuntun, menghadirkan diri sepenuh hati dan jiwa  dan menjadi teladan/contoh dalam segala sikap dan perilaku, bersama-sama membangun niat, kemauan , semangat untuk berkarya dan dari belakang sealau memberikan dorongan, motivasi untuk terus belajar dan cinta belajar sepanjang hayat agar menjadi pelajar yang kompeten dan berperilaku sesuai nilai - nilai Pancasila  mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dengan melakukan kegiatan proyek Merdeka Belajar yang dilandasi dengan Nilai-nilai Pancasila baik dalam kegiatan intra maupun ekstra.
  2.       Untuk menjadi guru yang berpihak pada murid dan sebagai pemimpin pembelajaran tidaklah mudah harus secara mandiri bekerja keras meningkatkan kompetensi  diri dan orang lain semua tujuan visi sekolah tidak akan mudah tercapai tanpa berkolaborasi degan teman-teman rekan guru untuk semangat mengadakan perubahan-perubahan yang membangun untuk tercapainya tujuan pembelajaran dan visi sekolah. Diperlukan semangat berkolaborasi dari stakeholder untuk mencapai visi sekolah dengan menggabungkan semua kekuatan yang ada diberdayakan dan menambah pengetahuan keterampilan diri dan rekan rekan lainnya dengan membuat jadwal pengimbasan untuk kesempatan berbagi ilmu. Dan melibatkan orang tua,korlas, komite untuk menunjang kegiatan sekolah dan juga menjalin kerjasama dengan komunitas praktisi lainnya untuk memperkuat kegiatan sekolah contoh perpustakaan sekolah dengan perpus nasional, UKS dengan PMI atau Pukesmas, dan juga praktisi pendidikan atau dunia usaha sekalipun.

 

Memaknai nilai dan peran guru penggerak tidaklah mudah dan sangat berat diperlukan kesungguhan dan konsiten diri tetapi hidup ini adalah pilihan dan pilihan itu harus diputuskan dengan segala kesadaran dan dampak yang akan terjadi. Semua tidak mungkin ada perubahan jika tidak di mulai dari diri sendiri untuk Berubah dan intinya semua harus di coba. Mari sama-sama kita tingkatkan kompetensi diri dan perluaskan komunikasi, kolaborasi agar kita bisa berkonstribusi dalam dunia pendidikan di lingkungan kita dulu dan Insya Allah akan tumbuh dan berkembang ke lingkungan lain karena semua akan menyadari perlunya komunitas-komunitas praktisi sesuai dengan tujuan pendidikan  untuk pengembangan yang lebih luas lagi menuju keselamatan dan kebahagiaan hidup setinggi-tingginya bagi dunia pendidikan Indonesia. 

Dengan semangat, optimis, berpikir positif dan memaksimalkan asset yang ada bisa mengatasi segala kendala atau hambatan yang datang dalam mewujudkan Merdeka Belajar dibawah nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

Sutiyanti

CGP angkatan 5

SDN Pondok Kelapa 07

TERGERAK.
BERGERAK
MENGGERAKKAN
INDONESIA MAJU


 

                             




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL : 1.2.a.3. Mulai Dari Diri - Nilai dan Peran Guru Penggerak | Trapesium Usia

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Filosofis Ki Hadhjar Dewantara Modul 1.1.a.8

Belajar membuat kompos dengan Compoist Bag